Mau tulisanmu dimuat di Mojok? Sama. Tapi keinginan doang nggak cukup. Kamu butuh strategi, taktik, dan sedikit keberuntungan biar redaktur Mojok melirik tulisanmu, bukan cuma melirik lalu skip next.
Salah satu kunci sukses? Tulis tema yang mereka suka! Karena, jujur aja, kalau temanya nggak menarik, sebagus apa pun tulisanmu, kemungkinan besar bakal ditolak dengan penuh kelembutan (atau malah nggak dibalas sama sekali, alias di-ghosting redaksi).
Nah, daripada nulis tanpa arah kayak mahasiswa tingkat akhir yang kehilangan semangat skripsi, mending kita bahas tema-tema favorit redaktur Mojok. Baca baik-baik, ya.
1. Curhatan Absurd yang Bikin Ngakak atau Nangis (Atau Dua-duanya Sekaligus)
Mojok suka tulisan berbasis pengalaman pribadi yang absurd, tapi tetap relatable. Pokoknya, kalau bisa bikin pembaca bilang, “Wah, ini gue banget!”, berarti tulisanmu sudah di jalur yang benar.
Misalnya:
- Tragedi dompet ketinggalan di warung makan.
- Sengsara jadi anak kos yang tiap akhir bulan cuma makan mie instan + doa.
- Dilema antara nonton konser idola atau bayar uang kos.
Mojok suka yang begini. Tulisan yang menyedihkan, tapi dibungkus dengan humor. Pokoknya, yang bikin pembaca ketawa, terus sadar hidup mereka juga sama tragisnya.
2. Fenomena Sosial yang Bikin Kita Bertanya-tanya, ‘Kenapa, Sih?’
Dunia ini penuh dengan hal-hal aneh yang kalau dipikir-pikir, absurd banget. Dan Mojok suka tulisan yang menguliti keabsurdan itu.
Contohnya:
- Kenapa orang suka flexing di Instagram, tapi pas ditagih utang pura-pura nggak lihat?
- Fenomena jastip barang dari luar negeri: Kenapa kita lebih percaya temen ketimbang marketplace?
- Kenapa harga cilok di sekolah dulu cuma 500 perak, tapi sekarang bikin dompet menangis?
Tulisan-tulisan ini biasanya bernuansa ringan, tapi tetap berisi. Jadi, kalau punya keresahan sosial yang ingin diangkat, go ahead!
3. Politik dan Isu Serius, tapi Dibungkus dengan Santai
Mojok memang nggak suka tulisan yang kelewat serius, tapi bukan berarti nggak boleh bahas politik atau isu-isu penting. Asal, ya itu tadi, dibikin ringan.
Contoh yang bakal mereka suka:
- Kenapa harga BBM naik selalu diiringi meme rakyat jelata?
- Politisi yang berubah haluan kayak mantan yang balik lagi pas butuh.
- Logika warganet: Kalau idola salah, pasti bilang ‘manusia nggak luput dari kesalahan’.
Tulis dengan gaya satir. Jangan terlalu akademis. Redaksi Mojok bukan dosen, mereka lebih suka kalau tulisanmu bisa bikin mereka ketawa sambil mikir, “Anjir, bener juga!”
4. Review Kocak yang Nggak Biasa
Siapa bilang review cuma buat film dan gadget? Mojok suka review yang out of the box.
Misalnya:
- Review mie ayam abang-abang komplek: Porsi pas, tapi bawang gorengnya PHP.
- Perbandingan tiga warteg favorit: Mana yang paling ramah buat dompet anak kos?
- Membedah dunia per-ojol-an: Kenapa ojol selalu datang pas kita belum siap?
Kalau kamu bisa menulis review dengan sudut pandang yang unik, kemungkinan besar redaksi Mojok akan jatuh cinta.
5. Nostalgia, karena Masa Lalu Selalu Lebih Indah (Katanya)
Tulisan bernuansa nostalgia selalu menarik perhatian. Apalagi kalau ditulis dengan bumbu humor dan sedikit baper.
Contoh tema nostalgia yang disukai Mojok:
- Mainan anak 90-an vs mainan anak sekarang: Mana yang lebih bikin bahagia?
- Kenangan absurd saat Ujian Nasional, dari contekan sampai doa berjamaah sebelum ujian.
- Sinetron jadul vs drama Korea sekarang: Mana yang lebih bikin geregetan?
Pokoknya, bikin pembaca Mojok yang kebanyakan anak muda (plus beberapa boomer tersesat) merasa, “Duh, gue kangen masa itu!”
6. Dunia Percintaan yang Lucu tapi Menyedihkan
Bukan Mojok kalau nggak suka bahas percintaan. Tapi ingat, bukan cinta-cintaan lebay ala FTV, ya. Mojok suka tulisan cinta yang absurd, tragis, tapi tetap lucu.
Misalnya:
- Kenapa selalu kita yang suka duluan, tapi dia yang jadian duluan?
- Logika mantan: Dulu pergi karena nggak cocok, sekarang balik karena ‘nggak ada yang lebih baik’.
- Kenapa chat ‘hahaha’ bisa berarti banyak hal, dari ketawa beneran sampai males nanggepin?
Kalau bisa bikin pembaca yang jomblo makin jomblo, dan yang udah pacaran jadi insecure, berarti tulisanmu sudah Mojok-worthy.
7. Hal-hal Receh yang Bisa Jadi Tulisan Gokil
Kadang, tulisan terbaik datang dari hal-hal paling sederhana yang sering kita abaikan.
Contoh tema yang mungkin nggak kepikiran, tapi bisa jadi hits:
- Kenapa kipas angin di warteg selalu miring ke arah lain?
- Misteri karpet masjid yang nggak pernah lurus.
- Kenapa kita suka panik kalau ada tetangga datang, padahal nggak ngapa-ngapain?
Mojok suka tema-tema kayak gini, karena receh tapi bikin pembaca mikir, “Anjir, iya juga ya!”
Kesimpulan: Tulis Apa Saja, Asal Gaya Mojok Banget!
Sebenarnya, Mojok menerima banyak jenis tulisan. Asal, gaya dan sudut pandangnya pas. Jangan kaku, jangan terlalu formal, dan yang paling penting, bikin pembaca ketawa, mikir, atau minimal senyum-senyum sendiri.
Kalau masih ragu, coba baca artikel-artikel di Mojok, pelajari polanya, dan mulailah menulis.
Siapa tahu, habis ini, tulisanmu bisa nangkring di Mojok dan bisa pamer ke teman: “Bro, tulisan gue tayang. Kamu kapan?” 🚀