Rasa-rasanya, sulit bayangin hal yang positif ketika denger kata “anjing” dan “babi”. Dalam konteks bahasa Indonesia, dua hewan ini emang lekat dengan simbolisme negatif.
Babi dan anjing sering banget digunain jadi kata ganti buat mengumpat atau melontarkan kata-kata kasar ke lawan bicara. Pendeknya, dua hewan ini dipandang “hina banget”. Makanya, kalau ada orang ngomong “anjing” atau “babi” ke kita, rasa-rasanya sih sulit banget buat nggak tersinggung.
Menariknya, fenomena ini nggak hadir begitu aja. Ada banyak faktor yang melatarbelakanginya. Dan, itu nggak lepas dari wacana sosial, politik maupun budaya.
Penasaran dengan penjelasannya? Semuanya bakal dikupas tuntas sama dua pembicara kece, seorang animal enthusiast dan akademisi dari kampus beken Indonesia, dalam (WMBB) #3 bertajuk “Mengapa Babi? Mengapa Anjing?”.