Medsos hari ini bukan cuma tempat selfie dan promosi. Ia adalah panggung opini, pasar ide, dan medan tempur narasi. Dan di tengah riuhnya dunia maya yang makin bising, Mojok memilih untuk tetap nylekit tapi santun, tetap jenaka tapi tajam, tetap lucu tapi punya isi.
Lewat Ketok Mojok edisi Sosial Media, kami membuka pintu dapur konten Mojok. Kamu akan diajak masuk ke ruang-ruang kreatif tempat caption ditulis pakai keresahan, meme dibuat pakai data, dan tren dipantau bukan untuk ditiru mentah-mentah, tapi untuk dipelintir jadi satire yang membekas.
Ini bukan seminar digital marketing biasa.
Ini juga bukan workshop viral-viral-an murahan.
Ketok Mojok kali ini adalah ajakan untuk berpikir ulang tentang apa itu konten, apa itu pengaruh, dan bagaimana menjadi media yang tetap punya nilai di tengah algoritma yang makin tak peduli etika.
Kami akan membedah bagaimana Mojok menjaga konsistensi nada dan gaya di semua platform, dari Twitter yang sarkas, Instagram yang manis-manis menyindir, sampai TikTok yang cerewet tapi tetap berisi. Kami akan membocorkan bagaimana satu ide konten bisa lahir dari berita serius, pengalaman pribadi, atau bahkan keluhan netizen yang ditanggapi serius.
Akan hadir para penjaga medsos Mojok:
Mereka yang bekerja di belakang layar—mengolah ide, memikirkan strategi, mencatat data, menanggapi komentar, dan kadang, menangis di pojokan setelah baca komentar netizen yang nggak punya empati.
Acara ini cocok buat kamu yang:
Pengen tahu cara bikin konten yang bernyawa, bukan sekadar ngejar reach;
Tertarik membangun media sosial yang punya karakter kuat dan konsisten;
Ingin tahu bagaimana Mojok menyikapi banjir komentar, tekanan trending topic, dan tantangan jadi media alternatif di era clickbai