Diskusi Tak Biasa: Babi, Anjing, dan Persepsi Kita

Diskusi Tak Biasa: Babi, Anjing, dan Persepsi Kita

Share ke teman-temanmu

Mojok Institute sukses menyelenggarakan acara ngobrol bareng bertajuk “Mengapa Babi? Mengapa Anjing?” pada Rabu, 26 Maret 2025. Acara ini dilaksanakan secara daring mulai pukul 16.15 hingga 17.30 WIB dengan menghadirkan lebih dari 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa, karyawan, serta personel militer.

Narasumber dan Moderator

Acara ini menghadirkan Asta Ebrahim dan Holy Rafika Dhons, Sebagai pembicara utama. Dengan pengalaman yang luas di bidang dunia binatang dan ilmu komunikasi, Asta dan Holy membagikan makna tersediri dari hewan babi dan anjing. Acara ini dipandu oleh Ahmad Efendi yang berperan sebagai moderator, memastikan diskusi berjalan interaktif dan informatif.

Acara ini mencakup beberapa point penting diantaranya;

1. Peran Babi dan Anjing dalam Ekosistem

Asta menjelaskan bahwa tidak ada makhluk yang diciptakan di dunia ini secara sia-sia, termasuk babi dan anjing. Keduanya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Anjing, misalnya, berperan dalam mengendalikan populasi hewan-hewan kecil seperti tikus. Sementara itu, babi memiliki peran ekologis yang mirip dengan gajah: menggemburkan tanah, menyebarkan benih tanaman, dan membantu menjaga kelestarian hutan.

2. Babi Adalah Hewan yang Bersih

Salah satu anggapan keliru yang sering muncul adalah bahwa babi adalah hewan jorok. Asta meluruskan hal ini dengan menjelaskan bahwa babi sebenarnya tidak memiliki pori-pori, sehingga tidak bisa berkeringat. Karena itu, mereka melumuri tubuhnya dengan lumpur sebagai cara untuk mendinginkan tubuh. Perilaku ini bukan bentuk kekotoran, melainkan respons biologis yang alami.

3. Ketika Babi dan Tikus Jadi Media Teror

Holly menambahkan bahwa hewan-hewan seperti babi dan tikus sering digunakan sebagai simbol dalam media teror. Namun, menurutnya, yang penting bukanlah hewannya itu sendiri, melainkan pesan kekerasan yang disampaikan melalui perlakuan terhadap hewan tersebut. Artinya, makna teror terletak pada kekerasannya, bukan pada sosok hewan yang dijadikan simbol.

4. Positif atau Negatif: Semua Soal Konteks

Holly juga menekankan bahwa setiap kata atau simbol memiliki konteks dan sejarahnya masing-masing. Inilah yang membuat satu simbol bisa dimaknai positif oleh sebagian orang, namun negatif oleh yang lain. Semua tergantung bagaimana seseorang memahami dan menempatkan simbol tersebut dalam konteks tertentu

Antusiasme Peserta

Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari para peserta. Banyak pertanyaan yang diajukan selama sesi tanya jawab, terutama mengenai branding sebuah hewan babi dan anjing di dunia politik.

Acara ini diharapkan menjadi langkah awal bagi mojok institute untuk terus saling berbagi ilmu dan membuat sebuah komunitas besar di masa depan. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa hal yang kita anggap buruk, belum tentu hal tersebut buruk di mata orang lain.

Kerjasama?
1

Langkah Kuda

Program melek politik untuk anak muda dan generasi Z

Blakasuta

Program Podcast terbaru Mojok yang dipandu oleh Butet Kartaredjasa dan Kepala Suku Mojok

Jas Merah

Program khusus yang membicarakan sejarah dan tokoh- tokoh penting di Indonesia

Mojok Mentok

Program yang merangkum berita selama sepekan, dibawakan oleh Agus Mulyadi.

PutCast

Podcast Mojok yang dipandu oleh Kepala Suku Mojok.

Terminal Mojok

Kanal User Generated Content terkurasi. Penulis bisa submit tulisan secara mandiri.

Malam Jumat

Kumpulan artikel yang menceritakan kisah mistis dan interaksi dengan yang tidak kasatmata.

Otomojok

Ulasan tentang dunia otomotif yang mendetai menggunakan pendekatan berbeda.

Konter

Ulasan seputar dunia teknologi terkini termasuk di dalamnya gadget dan teknologi IT.

Liputan

Reportase yang humanis, nyeleneh, atau seputar gaya hidup anak muda.

Esai

Opini tentang suatu isu yang sedang hangat dibicarakan.